Istilah-istilah Penting dan “Ndagel” Bagi Pengamat Burung
Yang namanya hobby pasti memiliki
istilah-istilah tertentu bagi para penggemarnya, misal “home run”,
“goal”, “hole in one” atau “strike”. Tak terkecuali pengamat burung,
mereka juga punya istilah tersendiri baik yang resmi dipakai oleh
pengamat burung dari seluruh dunia atau hanya istilah “nyeloroh” sebagai
bahan bercanda atau kekesalan yang dipakai pengamat burung di daerah
tertentu. Mau tahu? Yukz…
- Abdoment : Bagian bawah tubuh burung.
- Agresif : Gerakan mendekat tiba-tiba (bagi pengamat) atau burung yang sering menyerang pengamat.
- Alat pemikat burung : Semua alat yang bisa memancing burung datang, termasuk perekam suara burung, pakan, dan pohon berkicau.
- Alis : Bagian warna yang berbeda di atas mata. Misal, pada Kapasan Kemiri.
- Appendix 1 : Status dari CITES dimana dalam daftar tersebut, semua spesies dilarang diperjual belikan dalam bentuk hidup ataupun mati karena terancam punah.
- Appendix 2 : Status dari CITES dimana dalam daftar tersebut, semua spesies dalam ancaman kepunahan bila tidak segera ditangani, namun masih dapat diperjualbelikan karena jumlahnya masih cukup banyak dengan menyertakan surat izin ekspor.
- Appendix 3 : Status dari CITES dimana dalam daftar tersebut, semua spesies memerlukan izin dari negara asal untuk di ekspor dalam bentuk hidup atau mati. Jumlah populasi spesies dalam daftar ini sangat banyak, jauh lebih banyak dari Appendix 2, namun negara meminta bantuan CITEs untuk memasukkannya dalam daftar karena suatu alasan terkait.
- Atas Tajuk : Bagian terang di atas dahan-dahan pohon.
- Aviary : penangkaran eks-situ burung.
- Avidivesity Hotspot : Suatu tempat kecil dengan keanekaragaman yang luar biasa.
- Baji : Berbentuk pendek dan mengipas, misal: Ekor Elang-laut Perut putih.
- Banding : Pencincinan dan penandaan burung.
- Batas Vegetasi: Batas antara 2 vegetasi yang berbeda. Misal: Hutan musim dan Savanna.
- Bawah Tajuk: bagian gelap di bawah dahan-dahan pohon.
- Bercoret-coret : Bergaris tidak rata vertikal. Misal : Pola pada bagian bawah Sikep Madu Asia.
- Berkoloni: Selalu bersama-sama.
- Bermotif Batik : Corak yang banyak dan variatif. Misal : Pola pada Trinil Rawa.
- Berpasangan: Hidup berdua saja (ihiy!!!).
- Bersahabat: Jarang sekali pergi ketika bertemu manusia, atau malah mendekat. Misal: jenis-jenis Sikatan (Flycatcher).
- Bertakik: bentuk ekor yang terpotong sedikit ke arah dalam. Misal, ekor Wallet Linchi.
- Bimorfisme: Burung yang memiliki dua bentuk. Contoh: Elang brontok memiliki fase gelap dan fase terang.
- Bino : Teropong Binokular.
- Birder:Jenis pengamat burung (birdwatcher) diantara twitcher dan dude, suka mengamati burung apa adanya. Sangat pintar mengidentifikasi burung dan tidak mudah bosan terhadap burung yang ada.
- Birdrace=Birding Competition: Perlombaan mengamati dan mengidentifikasi burung.
- Birds of Prey=Raptor : Burung pemangsa.
- Biru metalik : Warna biru bersilau.
- Bogey: Burung yang terus-terusan terlewat. Misal: mencari Takur Tulungtumpuk di merapi, tapi sudah 4 minggu nggak ketemu.
- Botak: Tanpa bulu.
- Breeding Plumage (Br) =Bulu Berbiak: Warna bulu pada musim berbiak.
- Bulu Primer : Bulu terbang pertama, terletak di ujung sayap sampai batas bulu skunder. Misal, bulu yang terlihat menjari pada sayap Elang Hitam.
- Bulu Penutup : Bulu penutup sayap, tidak memiliki andil yang terlalu besar dalam manuver terbang namun penting dalam menjaga kehangatan tubuh burung. Terletak di pangkal sayap. Disebut juga “mantel”.
- Bulu Skunder : Bulu penutup sayap kedua, terletak di belakang bulu primer.
- Bulu Tersier : Bulu terbang ketiga dari bulu sekunder sampai batas sayap dengan tubuh burung.
- Burung “Gagak”: Kalau diucapkan dengan intonasi yang nakal aatau bingung, berarti burung “Ga..Gak tau”.
- Burung Mitos: burung langka yang pernah tercatat namun sangat jarang teramati.
- Burung Perancah: Sama dengan sorebird, misal: Cerek jawa, Trinil Pantai.
- Burung Wanda: Sama dengan burung “Gagak”, pengucapannya “Wa..Ndak tau..”.
- Calling sound : Suara panggilan, suara pendek dan keras yang digunakan burung ketika ada bahaya atau memanggil kawanannya. Berbeda dengan suara nyanyian yang panjang dan beralun-alun.
- Coklat Berangan: Warna coklat kemerahan. Misal, warna Garangan Jawa.
- Coklat kopi susu: warna coklat agak pudar. Misal, warna perut Munguk Beledu.
- Common: jenis yang umum dijumpai. Dibagi dua: Common resident dan Common migratory.
- Copulating: Sama dengan Mating.
- Cover Ground: Wilayah penutup alias wilayah persembunyian suatu spesies hewan. Biasanya berupa semak belukar atau hutan bakau.
- Crippler: Megatick yang sangat indah, membuat seseorang birdwatcher “picang” secara emosional. Biasanya berteriak-teriak atau menepuk-nepuk pipinya dengan batu.
- Critically Edangered (CE) : Sangat terancam bahkan sudah sangat jarang atau tidak ditemukan lagi, namun ada indikasi bahwa satwa atau tanaman ini masih ada.
- Data Deficient (DD) : Belum ada data yang mencukupi untuk mengevaluasi hewan atau tumbuhan tersebut.
- Demit! Eneng suara ra eneng rupo: Ucapan kekesalan birdwatcher dalam bahasa jawa, artinya “Setan, ada suara tanpa rupa”.
- Digiscoping : teknik pemotretan jarak jauh dengan kamera dipadukan dengan teropong atau binokular.
- Dip: Burung yang terlewat saat kita mengamati burung di suatu tempat.
- Displaying: Menunjukan kekuasaan dengan bernyanyi atau semacamnya.
- Diving: Terbang menukik menangkap mangsa.
- Domestifikasi : Penjinakkan suatu hewan liar menjadi hewan peliharaan. Misal, Ayamhutan Merah yang didomestifikasi menjadi ayam kampung.
- Dude: Jenis pengamat burung (birdwatcher) yang mengiktui acara pengamatan hanya karena udara yangc erah dan pemandangan yang indah, tanpa terlalu memperhatikan burung yang ada. Biasanya birdwatcher jenis ini lemah dalam mengidentifikasi meskipun ada juga yang pintar. Berbeda dengan twitcher, jenis birdwatcher ini sangat tidak mudah bosan memandangi burung yang umum dijumpai. Sering membuat catatan yang diragukan.
- Edangered (ED): Terancam, mulai jarang dijumpai dan hampir punah.
- Endemik : Hanya dijumpai di suatu tempat.
- Evergreen: Daerah anomali di hutan musim yang hijau sepanjang tahun.
- Extinct (EX): Kata terburuk sepanjang masa, Punah.
- Extinct in the Wild (EW): Tidak ditemukan lagi di alam, hanya ada di penangkaran.
- Fase Gelap: Fase pada spesies dengan Bimorfisme dalam warna lebih gelap. Misal: Warna hitam Kuntul Karang.
- Fase Terang: fase pada spesies dengan Bimorfisme dalam warna yang lebih terang. Misal: Warna putih Kuntul Karang.
- Feral: Jenis burung yang tidak asli daerah tersebut. Mungkin hasil lepasan yang berkembang biak di alam liar. Contoh: Gelatik Jawa di Sulawesi dan Singapura.
- Field Guide : Buku panduan lapangan, misal: SKJB Mc. Kinnon.
- Flocking : Perilaku berkumpulatau beregu burung dalam jumlah lumayan besar.
- Frekuensi perjumpaan : Suatu kemungkinan seorang pengamat dapat menemukan suatu spesies di alam liar, dibagi menjadi 5 skala dimana skala 1 paling mudah ditemui dan skala 5 paling sulit untuk ditemui.
- Garis Sayap: Garis lurus di sekitar bulu terbang.
- Gelap : Hitam, coklat dan warna bernuansa gelap lainnya.
- Gemuk: Terlihat tubuh membulat, gempal.
- Gesit: Sangat cepat, aktif dan memusingkan pengamat dalam melihatnya.
- Getaran : Suara bergetar “CRRrrrrrr”, seperti suara Cinenen.
- GIS=General In Shape: Bentuk umum, teknis khusus mengidentifikasi Raptor.
- Gliding: Terbang lurus melawan angin untuk menghemat tenaga.
- Gradasi : Perbedaan warna yang sangat tidak jelas dimana batasnya. Misal : Antara warna abu-abu dan cokelat pada kepala Pelanduk Semak.
- Guano : Kotoran burung berbentuk butiran.
- Home Range: Area jelajah suatu jenis burung.
- Hovering: Terbang statis tanpa bergerang untuk mengamati mabgsa, dilakukan oleh burung-burung khusus seperti Kolibri, Raja udang, Alap-alap Sapi dan Elang Tikus.
- Hutan berdaun jarum: Hutan pinus, cemara dan sebagainya, terdapat di dataran tinggi.
- Hutan Hujan Pegunungan: Hutan hujan berdaun lebar di dataran tinggi dan pegunungan.
- Hutan Hujan Tropis: Hutan hujan berdaun lebar dataran rendah.
- Hutan Musim: Hutan yang menggugurkan daunnya pada musim kemarau.
- Hutan Pantai: Vegetasi hutan di sekitar mangrove, didominasi oleh semak, perdu dan pandan.
- Immature: Remaja, di atas juvenil.
- Infant: Bayi, masih sangat kecil.
- Jam terbang : Istilah untuk kuantitas waktu yangd igunakan pengamat burung untuk mengamati burung selama hidupnya.
- Jambul: Bagian bulu yang berdiri di belakang ubun-ubun. Misal, Elang Jawa.
- Janggut: bagia bulu yang berdiri di bawah tenggorkan, misal: Empuloh Janggut.
- Juvenil: Burung muda yang sudah bisa terbang. Belum hilang bulu kapasnya.
- Kanopi: Jalur bagi hewan arboreal.
- Kayu manis: Warna coklat kemerahan. Misal : Warna kepala Cerek Jawa.
- Kekang: daerah antara mata dan pangkal paruh dan sera. Misal: warna putih pada Remetuk Laut.
- Kepakan berat: Kepakan yang”setengah hati”, misalnya kepakan Gemak Loreng.
- Kepala Ayam: Bentuk kepala kecil seperti ayam. Misal: Bentuk kepala Siekp Madu Asia.
- Kerah: Bagian leher bawah dan perbatasan antara dada dan tenggorokan. Misal: Warna putih pada Cerek Jawa.
- Kipas : Bentuk setengah lingkaran. Misal: Ekor burung Kipasan.
- Kokoh: Paruh atau sayap yang tebal, lurus dan kuat.
- Kontras : Perbedaan warna yang sangat terlihat. Misal : Antara warna hitam dan putih pada Elang-laut Perut-putih.
- Kumis: Bagian bulu yang berdiri di depan dahi. Misal, pada Takur Ungkut-ungkut.
- Kuning Kebo: Warna Kuning-abu.
- Lantai hutan : Vegetasi rendah dibawah tajuk hutan.
- Last Concern (LC): Beresiko rendah, hewan atau tanaman tersebut cukup umum dijumpai atau dilindungi UU yang baik sehingga kurang ada ancaman kepunahan.
- LBJ=Little brown Job: Burung kecil dam coklat yang nggak menarik untuk para twitcher.
- Life-list: Daftar kehidupan alias daftar jenis burung yang pernah dilihat seumur hidup seorang birdwatcher.
- Lifer: Tick dalam Life-list.
- LT-5 Birdwatching=Less than 5 meter birdwatching : Birdwatching dari jarak kurang dari 5 meter.
- Mahkota: Bagian atas kepala burung.
- Mangrove: Hutan bakau.
- Mantel: Bagian pangkal sayap. Misal, warna kelabu pada sayap Sepah Kecil.
- Manuver: Gerakan khusus ketika terbang.
- Mating: melakukan kopulasi. Tontonan kesukaan birdwatcher yang juga “birdwatcher”.
- Megabiodiversity: Keankeragaman yang luar biasa.
- Megatick: Tick yang sangat indah, sangat langka dan sangat tidak umum hingga mengguncang dunia birdwatching.
- Melengkung: Berbentuk sangat melengkung. Misal, Sayap Kapinis rumah, bandingkan dengan sayap Wallet Linchi.
- Mematuk: Perilaku menusuk paruh tanpa membukanya.
- Membulat: Bentuk sayap yang bulat dan lebar. Misal, sayap Elang Jawa.
- Membusur: Bentuk Sayap yang melengkung kedepan, misal: Sayap Elang-ular Bido.
- Menggarpu: Memotong dalam melengkung, misal: Ekor Srigunting Hitam.
- Menjari: Bentuk bulu primer pada sayap yang renggang seperti jari, misal: Sayap Elang Hitam.
- Menyegi: Berbentuk agal lurus. Misal: Sayap Wallet Linchi.
- Menyendok: berbentuk sepertis endok. Misal, paruh Ibis Paruh-sendok.
- Merah karat: warna merah agak coklat.
- Merah Menyala: Warna merah api.
- Mersi=Mersani Peksi=Birdwatching=mengamati burung.
- Meruncing: Bentuk tajam meruncing, misal: Sayap Alap-alap Sapi.
- Migratory Bird: Burung migrant yang mengungsi dari belahan bumi utara saat musim dingin. Contoh: Layang-layang Asia.
- Mist Nest: Jaring kabut untuk menangkap burung yang mau di banding.
- Mobbing: Perilaku burung kecil mengganggu dan menyerang burung besar yang dinilai mengganggu dirinya dan wilayah kekuasaannya. Contoh: Kekep Babi menyerang Elang Jawa.
- Monitoring : Pengamatan rutin.
- Mono: Teropong Monokular.
- Moulting: Ganti bulu.
- MSF=Mix Spesies Flock: Flocking beragam jenis burung. Biasanya burung yang jenis makanannya sama.
- Mud flat : Dataran lumpur tempat mencari makannya shore-bird.
- Muka : Daerah dis ekitar mata, paruh, kekang, sera, dan tenggorokan. Misal, daerah berwarna hitam pada Cica-daun Sayap-biru.
- Nest Box: Sarang buatan berbentuk kotak.
- Nesting Area: Area bersarang burung.
- Night Birdwatching: Birdwatching malam.
- Non Breeding Plumage (Non-Br) : Warna bulu pada musim di luar musim berbiak.
- Non-Apepndix: Semua spesies diluar ketiga daftar diatas yang bisa diperjual-belikan secara bebas di pasar International.
- Not Evaluated (NE) : Belum dievaluasi. Belum ada data mengenai hewan tersebut atau memang sengaja tidak di evaluasi. misal, Manusia.
- Observed : Teramati, burung yang berhasil diamati dalam suatu acara pengamatan.
- Parasit sarang: Perilaku bertelur di sarang burung lain, membuat telur asli burung tersebut tersaingi dan akhirnya mati. Biasa dilakukan oleh burung0burung dari suku Cuculidae.
- Parental/parenting : Tindakan memeberikan makan/merawat anak.
- Pearching: Hinggap.
- Peniru Suara: Burung yang mampu meniru suara burung lain. Cukup membingungkan bagi pengamat pemula (like me!). Misal, Bentet Kelabud an Cipoh Kacat.
- Pipi : Di belakang mata, tempat arna perak pada Tepus Pipi-perak.
- Pohon berkicau: pohon yang suka dihinggapi burung.
- Pohon tidur: Pohon khusus yang digunakan sebagai tempat tidur.
- Populasi: Jumlah total individu dalam suatu tempat.
- Ramping: Terlihat tubuh memanjang, lurus dan panjang.
- Ratapan: Suara menurun yang sendu. Misal: Suara Wiwik Lurik dan suara panggilan Cekakak Jawa.
- Raungan: Suara tiba-tiba yang tinggi, serak dan menggelegar. Misal: Suara Punai Penganten.
- resident: Burung penetap.
- Ringing: sama dengan banding.
- Roso! : Sebuah teriakan antara mengejak dan memberis emangat ketika menghadapi tanjakan mantab dalam event birwatching.
- Sanctuary: Tempat pelestarian (asal katanya tempat suci, maksudnya tempat suci untuk burung).
- Sand bathing : Perilaku mandi pasir.
- Saparatoz: Sebuah kata semacam “password” bagi pengamat burung Jogjakarta.
- Sea Bird: Burung laut, berneda dengan burung pantai. E.g: Penggunting-laut belang.
- Sensitif: Mudah pergi atau melarikan diri begitu bertemu manusia. Misal: Wiwik Kelabu.
- Sera: Daerah antara kekang dan paruh, daerah tak berbulu. Misal, warna kunng pada paruh Elang Hitam.
- Serak: Suara parau, tanpa irama dan bergeser. Misal: Suara Serak jawa.
- Shore Bird: Burung-burung pantai.
- Siluan: Suara tiupan lembut. Misal: Suara Sikatan Belang dan Elang-ular Bido.
- Singing sound : Suara nyanyian, panjang dan beralun-alun.
- Sirring: alat penghasil suara burung pada tenggorkan burung.
- Sketsa: Gambar kasar untuk dokumentasi sementara, biasa digunakan sebagai input data dalam Birdrace.
- Soaring: Terbang berputar-putar menambah ketinggian dengan bantuan thermal atau hantaman angin yang menuju ke atas.
- Soliter : Penyendiri. Misal: Bubut Jawa.
- status CITES : Status dari Convention on International Trade of Edangered Species yang menjadi tolak ukuran apakah satwa atau tanaman tersebut bisa diperjual belikan secara bebas di pasar international berdasarkan perjanjian tersebut. Dibagi menjadi 3: Appendix 1, Appendix 2, Appendix 3, dan non-appendix.
- Status IUCN: Status kelangkaan hewan liar dan tanaman internasional oleh International Union Conservation of Nature, dibagi menjadi Not Evaluated (NE), Data Deficient (DD), Last Concern (LC), Near Threatened (NE), Vulnurable (VU), Edangered (ED), Critically Edangered (CE), Extinct in th Wild (EW), dan Exticnt (EX).
- Status Konservasi: Status perlindungan hewan liar di Indonesia, dibedakan menjadi PP, UU dan tidak dilindungi.
- Stringy: Catatan yang meragukan. Misal: Dara-laut di atas gunung merapi (nah lo??).
- Strip Malar: Strip di tenggorokan.
- Strip mata: Bagian warna yang berbeda yang meilputi mata, misal: warna hitam B. Gereja Eurasia.
- Strip: Garis melintang lurus. Misal: Pada ekor Elang Jawa.
- Suara ketukan: Suara yang dihasilkan paruh pelatuk saat mematuki kayu.
- Sub Terminal : Di belakang terminal, tempat garis putih pada ekor Tekukur Biasa.
- Summer Plumage: Burung migrant yang melewati Indonesia dalam bentuk musim panasnya. Sangat jarang terjadi karena mereka biasanya datang di musim dingin.
- Sun bathing : Perilaku mandi matahari.
- Tajuk: Dahan pohong byang berkesinambungan.
- Tegak: Terlihat hampir vertikal.
- Tenggorokan: bagian bawah kepala, di bawah rahang sebelum kerah.
- Tengkuk : Bagian belakang kepala, tempat warna hitam pada burung Gagangbayang timur.
- Teriakan: Suara melengking tinggi.
- Terrestrial Bird : Burung hutan.
- Terminal : Ujung bulu ekor.
- Thermal : Udara panas yang mengalir keatas karena ketidak-rataan pemanasan di suatu tempat. Biasa digunakan utnuk soaring.
- Tick : Jenis baru dalam daftar spesies burung di suatu tempat atau dalam suatu daftar life-list (lifer).
- topeng: Bagian warna berbeda pada muka. Misal: warna biru gelap pada Alap-alap kawah.
- Topi : Bagian mahkota depan.
- Traffic Way: daerah perlintasan baik burung migrant maupun resident.
- Tungging : Bagian bawah pangkal ekor belakang Kloaka. Misal, warna kuning pada Merbah Cerukcuk.
- Tunggir : Kebalikan dari tungging, bagian atas pangkal ekor di belakang punggung. Misal, warna putih pada Kekep Babi.
- turning point : Suatu tempat dimana burung migrant berbalik arah menuju lokasi bersarang di negara asalnya.
- Twitcher : Jenis pengamat burung (birdwatcher) yang memiliki kesenangan mencari burung-burung unik, jarang, langka dan cantik. Pengamat jenis ini sangat mudah bosan akan burung-burung yang “biasa”, umum dijumpai dan berwarna membosankan. Suka memiliki daftar panjang mengenai burung yang pernah dilihatnya dan pintar dalam mengidentifikasi. Bertaruh segala hal hanya untuk melihat seekor burung langka.
- Twitching : Kata kerja dari twitch yang berarti mencari burung langka untuk menambah “life-list”.
- Uncommon : Jenis yang tidak umum dijumpai. Dibagi dua: Uncommon resident dan Uncommon migratory.
- Undulating : Terbang bergelombang naik-turun yang biasa dilakukan untuk menandai wilayah kekuasaan.
- Variatif : Suatu spesies dengan warna tubuh lebih beragam. Kata ini biasa dipakai dalam bentuk perbandingan antara 2 spesies yang mirip.
- Vegetasi : Macam-macam daerah dengan jenis tumbuhand an tanaman yang berbeda.
- Vis Mig= Visible Migration: Keadaan aneh di musim migrasi dimana kita melihat burung-burung di tempat dimana seharusnya dia tidak berada. Contoh: Sikep Madu asia di atas mall, atau Trinil Pantai di gunung.
- Vulnurable (VU) : Rentan, hampir terancam alias cukup umum dijumpai dan mulai mengalami pengurangan populasi yang signifikan.
- Waktu berkunjung : Waktu dimana burung migrant berkunjung ke suatu wilayah.
- Warna kotor : warna yang tidak murni. Misal, putih kotor pada perut Cekakak Suci.
- Zaitun : Warna hijau kusam. Misal: warna Merbah Corok-corok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar