
kuasamu melukis relung jiwa
Serutan papan beraroma stanggi menggema
Menggantung deretan kayu terkelupas waktu
Ranting telah kering di lengkungan abad
Perjalanan kehidupan menyatu menuai pergi
Rembulan masih bertaut kekuatan matahari
Bintang terbunuh fajar dini hari
Surya laksana raja ditahta menggema
Hamparan edelweis menyatu kabut
Punggungmu semakin menyatu beban kehidupan
Keabadian cinta kasih bermekaran
Air menetes rekahan bebatuan satu persatu
Sang bayu masih setia menyulam kesejukan
Ibunda alam memelukmu
Puncak perlahan bersinar memanggilmu
Detak jantung membalut desah hutan pinus
Pengembaraan tiada berbatas nafas
Tangkaimu patah terajam tangan membesi
Persembahan meja penghantah singgasana
Busur telah melepas anak panah
Berkelebat menusuk mata hati
Membelah kornea tertetak pelangi
Dimata mu Hujan perlahan merembak
di tebing terakhir puncak
kuasamu melukis relung jiwa
papandayan, 2622dpl
2002
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar